Rabu, 28 Maret 2012

Research Pertama MANDAGASPALA

12/2) lalu menjadi saksi dimana TIM MANDAGASPALA SMAN 10 Malang melakukan Research pertama yang melibatkan Tomi Monod, Luqman aminullah, Yonas Adrianto P, Audi Taufik, Dimas Aji L. yang bertempatan di desa ketangi, Tunggul wulung kab.Malang. Dalam perjalanan menuju lokasi perkemahan, cuaca sempat tidak bersahabat sehingga memaksa kami untuk menunggu hingga hujan reda. setelah kira-kira setengah jam berlalu kami melanjutkan perjalanan dengan semangat NGUJUB
(semboyan MANDAGASPALA). sekitar pukul 15.30 wib, kami berlima sampai ditempat tujuan. Kami meminta izin meminjam lahan untuk tempat kami bermalam. setelah izin didapatkan, kami sesegera mungkin membangun tenda. Cuaca yang tidak menentu sempat menjadi penghalang hingga akhirnya kami selesai membangun tenda tersebut meskipun hanya berpasakkan bambu. Jami lepaskan sejenak kelelahan kami dengan mencelupkan diri ke sungai yang berada tidak jauh dari camp kami. setelah langit hampir gelap, kami bergegas untuk mencari kayu guna membuat perapian untuk menghangatkan diri kami dari ganasnya angin malam di Ketangi, dengan keterbatasan alat yang kami punya, akhirnya api pun menyala meskipun hanya beberapa menit saja.
waktu malam telah tiba, api yang tadi menyala sekarang hanya tinggal baranya saja. kamipun masuk tenda karena dinginnya malam, membuat makan malam adalah tugas kami selanjutnya. 10 Mie yang dibawa oleh anggota setengahnya sudah masuk kedalam panci. beberapa anggota seperti Tomi dan Dimas sedang sibuk membuat kopi. dengan beralaskan daun pisang kamipun menyantap mie hangat yang dipadu dengan nikmatnya kopi membuat badan terasa hangat ditengah dinginnya malam. karena semakin malam, salahsatu anggota kami yaitu Tomi tertidur dahulu. Dengan canda, tawa anggota kami yang belum tidur mengantar Tomi ke alam mimpi. Kami berusaha membuat jam jaga yang bertugas menjaga barang bawaan kami. Luqman dan Dimas yang mengambil jam jaga pertama membuat anggota lainnya, Audi dan Yonas tertidur pula menyusul Tomi yang tidur terlebih dahulu. Mungkin karena kelelahan, Dimas dan Luqman pun ikut tertidur menjelang tengah malam.
(13/2) hari kedua, Tomi yang kemarin tertidur dahulu akhirnya terbangun sekitar pukul satu malam. Suasana hening sempat pecah lantaran burung-burung penghuni hutan disekitar camp kami bersahutan. namun hanya beberapa menit suara burungpun hilang. Tomi yang kedinginan akhirnya keluar untuk menyalakan perapian. dengan berbekal senter, korek, dan sarung yang melilit di badannya, Ia berhasil membuat bara api yang tinggal sisanya terseebut menyala kembali. Anggota yang berada di dalam tenda sempat terkejut karena melihat api yang menyala. tetapi sosok Tomi yang muncul dikala mendekati tenda menjawab rasa penasaran kami. kamipun meninggalkan tenda dan mendekat ke perapian yang menyala cukup besar dari sebelumnya. Dimas dan Tomi kembali menuju tenda dan menghangatkan kopi yang tersisa untuk dinikmati bersama. Sekitar pukul lima, kami melakukan senam pagi yang dipimpin oleh Yonas, Selang beberapa menit kemudian, matahari telah muncul dan kami bersiap untuk merapikan tenda. sempat terjadi perdebatan diantara kami untuk memutuskan tenda akan dibongkar sekarang atau nanti, namun akhirnya kami memutuskan untuk membongkar tenda menunggu matahari naik. Setelahnya, kami mencoba berkaliling untuk melihat-lihat alam sekitar. Sekembalinya, kami langsung membongkar tenda dan menghabiskan perbekalan sisa kemarin sebagai santap pagi. Kira-kira sakitar pukul delapan kami mengangkat tas dan berpamitan pulang. Namun sebelum itu kami sempat menuruni tebing untuk mengambil mata air yang ada di bawah tebing sebagai perbekalan kami. Dan kami baru benar-benar meninggalkan lokasi sekitar pukul sembilan.
Itulah sekedar cerita dari riset pertama kami yang berada di katangi, Tunggul wulung, kami berharap dapat melanjutkan riset yang kedua dengan anggota yang lebih banyak lagi dan tempat yang lebih menantang lagi.

[+/-] Selengkapnya...